Dubai Metro (bahasa arab: مترو دبي) merupakan sebuah jaringan metro otomatis di dubai, uni emirat arab. Jaringan ini memiliki 2 jalur listrik bersistem tiga rel yang akan membentang di bawah tanah pusat kota dan pada jembatan dengan dua rel. Fase pertama jaringan dibangun oleh dubai rapid link (durl) consortium yang mana mencakup perusahaan jepang seperti mitsubishi heavy industries, mitsubishi corporation, obayashi corporation, kajima corporation dan perusahaan turki, yapi merkezi. Dubai metro akan dioperasikan oleh otoritas transportasi dan jalan raya dubai,[1] juga menjadi sistem rel otomatis terpanjang di dunia. Penyelesaian bagian pertama sistem dijadwalkan pada 2009. Dubai metro telah diresmikan pada tanggal 9 bulan 9 tahun 2009 oukul 9 waktu setempat oleh mohammed bin rashid al maktoum, dimana dubai metro mencakup 10 stasiun yang pada minggu pertama pembukaannya sebanyak 110rb warga dubai mencobanya atau sekitar 10% warga dubai, kereta ini memiliki kecepatan maksimum hingga 68 mph (110 kmh) yang ama proyek ini menelan biaya hingga $7.8 billion.
Jaringan Dan Daftar Stasiun Dubai Metro
Terdapat empat jalur yang mana digunakan 99 kereta lima gerbong , setiap kereta memiliki panjang 75 meter untuk 400 penumpang:
=> Jalur Merah: Jalur sepanjang 50 km (31 mil) dengan 35 stasiun dari pelabuhan jebel ali, universitas amerika di dubai, melalui pusat kota, dan menuju zona bebas bandar udara. => Jalur Hijau: Jalur sepanjang 20 km (12.4 mil) dengan 22 stasiun dari dubai festival city, melalui pusat kota, terminal 1 dan 3 bandar udara internasional dubai dan menuju rashidiya. => Jalur Biru: Jalur sepanjang 47 km di emirates route, penetapan rute belum diketahui. => Jalur Ungu: Jalur sepanjang 49 km di al khail road, akan menjadi rute ekspres antara bandar udara internasional dubai dan bandar udara internasional world central dubai.
Fase pertama (senilai aed 15.5 miliar/us$4.2 miliar) mencakup 35 kilometer jaringan, termasuk jalur merah antara jalan salahuddin dan universitas amerika di dubai dan jalur hijau dari bandar udara internasional dubai hingga terminal bus rashidiya, dijadwalkan selesai pada mei 2009. Perpanjangan kedua rute termasuk dapam fase kedua, yang mana dijadwalkan beroperasi pada 2010.
Proses Pembangunan Stasiun Dubai Metro
Untuk Jalur Merah, Akan terdapat dua stasiun pindah, Union Square dan BurJuman Centre, dimana Jalur Hijau dan Merah akan bersimpangan, membolehkan penumpang berganti jalur. Jalur merah akan memiliki depot utama di Al Rashidiya dan satu di Zona Bebas Jebel Ali. Sedangkan untuk jalur Hijau Terdapat dua stasiun perpindahan, Union Square dan BurJuman Centre, dimana Jalur Hijau dan Merah akan bersimpangan, membolehkan penumpang berpindah antara kedua jalur. Jalur Hijau akan memiliki ujung di Al Qusais.
Pembangunan Luar Stasiun
Pembangunan Dalam Stasiun
Departemen Transportasi Publik Kotamadya Dubai memperkirakan 1.2 juta penumpang per hari, 27,000 penumpang per jam untuk setiap jalur, dan 355 juta penumpang per tahun setelah kedua jalur beroperasi sepenuhnya. Rute dan perhentian bus akan diatur di suatu area yang disediakan oleh sistem rel tersebut.
And Now...This Is It!
Bagaimana di Indonesia ??
Jakarta dengan proyek Monorelnya
Semoga Terwujud...Amien
No comments:
Post a Comment